Irjen Kemenhub Sampaikan Peran Sektor Transportasi Terhadap Prioritas National dalam Diklat Sesparlu

144 Views

0 Comments

November 5, 2018

Kamis (1/11) Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan (ItjenHub) Dr. Wahju S. Utomo (Tommy) berkesempatan mengisi program Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) angkatan ke-60 di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Sesparlu merupakan salah satu prasyarat bagi diplomat untuk memperoleh pangkat/gelar diplomatik yang lebih tinggi dan diproyeksikan untuk menduduki berbagai jabatan pimpinan di Kementerian Luar Negeri dalam tiga hingga lima tahun mendatang.  Peserta Diklat Fungsional Sesparlu ini adalah diplomat senior yang telah bekerja di Kementerian Luar Negeri lebih dari 15 tahun dan juga telah ditugaskan ke Perwakilan RI di Luar Negeri setidaknya sebanyak 2 (dua) kali.

Irjen Tommy menyampaikan bahwa Diplomat setidaknya harus memiliki wawasan kebangsaan dan mengetahui perkembangan terkini khususnya terkait kondisi tranpostasi di Indonesia. Maju atau tidaknya suatu negara bisa terlihat dari interkoneksi antarmoda yang ada atau dengan tata kelola transportasi yang dimiliki. Diplomat mempunyai peran strategis, mereka pengubung pertama mewakili negaranya untuk memberikan informasi tentang apa yang dimiliki negara. Walaupun negara Indonesia terletak dengan kondisi geografis yang tersusun atas sekian ribu pulau tentunya harus saling terjangkau dan terhubung dengan transportasi.

Beliau juga menyampaikan, melalui Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mana telah disempurkan melalui Perpres Nomor 58 Tahun 2017, setidaknya Indonesia kini telah memiliki 248 PSN yang terdiri dari 24 Tematik tersebar di Instansi Pemerintah, dimana Kementerian Perhubungan sendiri memiliki 4 Tematik PSN melalui 23 Program Prasanana dan Sarana Kereta Api Antar dan Dalam Kota, 8 Program Revitalisasi Bandara, Pembangunan Bandara Baru dan Strategis serta 10 Program Pembangunan Pelabuhan Baru dan Pengembangan Prioritas. Ia menyampaikan dengan PSN harapan Pemerintah akan terpenuhinya kebutuhan mendasar, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara spesifiik kontribusi sektor transportasi dapat mengurangi diparitas harga dan biaya operasional produksi.

Disesi akhir diklat Irjen Tommy menyebutkan, bahwa saat ini telah ditetapkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019, dengan tema Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas. Tema ini memiliki 5 Prioritas Nasional (PN), dimana terdapat 2 tema yang beriisan dengan Program dan Kegiatan di Kementerian Perhubungan terkait peran sektor transportasi, pertama pengurangan kesenjangan melalui penguatan konektivitas & kemaritiman dan kedua Peningkatan nilai tambah ekonomi dan penciptaan lapangan kerja melalui pertanian, industri, pariwisata dan jasa produktif lainnya. Beliau juga menyampaikan, sampai dengan posisi bulan Oktober 2018 capaian Kinerja Kementerian Perhubungan khususnya di sektor teknis sesuai dengan Reviu Rencana Strategis (Rensta) lima tahunan 2015-19, secara rata-rata sangat baik yaitu diangka 95% dimana capaian sektor perhubungan darat 71,01%, sektor perkeretaapian 72,16%, sektor laut 128,41% dan sektor perhubungan udara 109,21%. Dengan hasil capaian yang optimis Kementerian Perhubungan diharapkan pada period ke 4 RPJMN (2019-2014), seluruh program dan kegiatan yang telah ditargetkan dapat mencapai 100%, sehingga visi yang dimiliki Kementerian Perhubungan “Terwujudnya Konektivitas Nasional yang Handal,  Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah” tercapai. [ZAR&DTK]

Loading

Share Now: