Bogor, 3 Mei 2019-Jum’at pagi bertempat di hall pertemuan Jeep Station Indonesia Resort, Inspektorat Jenderal mengeral Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) yang diikuti oleh seluruh pegawai itjen dari Struktural maupun Fungsional Auditor. Rakornis ini sendiri bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja yang telah di kontrakan melalui Perjanjian Kinerja serta membahas isu strategis yang sedang berkembang.
Rakornis diawali oleh Laporan Penyelenggara Kegiatan Sekretaris Inspektorat Jenderal yang kali ini di wakilkan oleh Ir. Zainal Abidin, C.Fra dalam laporannya disampaikan bahwa kegiatan ini diikuti kurang lebih oleh 97% pegawai itjen atau sebanyak 255 orang. Kabagren menyampaikan ditahun 2019 akan terdapat dua kegiatan strategis di bidang evaluasi tata kelola pengawasan. Pertama penilaian tingkat kapabilitas pengawasan intern melalui metode Internal Audit Capability Model (IACM) dan Kedua, penilaian maturitas Sistem Pengendalian Intenal (SPIP). Dua agenda ini sudah menjadi target nasional yang tertuang dalam RPJMN dengan indikator Birokrasi yang Bersih dan Efektif dan dilaksankan secara masif diseluruh APIP K/L Pusat dan Daerah.
Target pertama Presiden pada tahun 2019 ini, bahwa 80% APIP berada di level 3 IACM nya dengan inisial Intergrated dan target kedua adalah 80% Unit Kerja di K/L maturitas SPIPnya berada di level 3 dengan inisial Terdefinisi. Kabagren menyampaikan untuk terjadinya partisipasi aktif dan kerjasama yang solid dalam mencapai target ini, IACM mengunakan 6 Elemen, 41 Key Proses Area dan 240 Peryataan sedangkan SPIP mengunakan 6 Unsur dan 25 Sub Unsur. Parameter tersebut akan memotret pola kerja dan tata kelola yang sudah kita bangun, sehingga perlu usaha yang solid dalam mempersiapkan atau melengkapi parameter dalam IACM maupun SPIP.
Kegiatan ini juga menghadirkan rekan-rekan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan untuk melakukan sharing session terkait Pola Pelaporan dan Peran Unit Kepatuhan Internal (UKI) di lingkungan Kementerian Keuangan. Hal ini diselenggarakan untuk menindaklanjuti dari beberapa bagian capaian Inspektorat Jenderal melalui bimbingan dan arahan Bapak Inspektur Jenderal Dr. Tommy S. Utomo yang telah menginisiasi diterbitkannya Peraturan Menteri Perhubungan nomor 41 tahun 2019 tentang Pembentukan UKI di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya Rakornis TW I 2019 dibukan oleh Irjen Tommy, dalam pembukaannya ia menyampaikan beberapa arahan Bapak Presiden pada saat penyerahan DIPA K/L tahun 2019 yang menegaskan kepada para Pengelola Anggaran di Instansi Pemerintah agar mengoptimalkan dukungan dari Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) terhadap penyelegaaraan APBN tahun 2019. Arahan-arahan Presiden tersebut harus kita kawal dan cermati sebagai berikut:
Harapan tersebut juga disampaikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Nasional Intern (Rakorwasnas Intern) pada tanggal 21 Maret 2019 yang menekankan bahwa pengawasan menjadi elemen penting dari sistem pemerintahan. Ia juga berpesan kepada pengawas untuk selalu mengikuti perkembangan zaman dimana banyak praktik-praktik korupsi yang semakin canggih dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang
Harapan-harapan para petinggi negara ini menyiratkan bahwa saaat ini APIP mempunyai peran penting sebagai mata dan telinga pimpinan untuk memastikan tugas dan fungsi dilaksanakan. Saat ini dan kedepan, APIP harus dapat menjadi mitra yang baik dengan berperan sebagai trusted advisor dan early warning system bagi mitranya. Sehingga untuk mewujudkan hal itu APIP harus tetap independent dan selalu meningkatkan kapabilitasnya minimal sama dengan mitra pengawasannya. Irjen Tommy menyampaikan bahwa kita mempunyai 3 peran sekaligus sebagai watchdog melalui pengawasan terhadap kepatuhan, sebagai consultant yang dapat memberikan solusi dan nilai tambah dan yang terakhir sebagai catalyst atau pelopor yang mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih dan baik.
Di era global yang serba digitial atau yang populernya dikenal dengan zaman serba 4.0, peran auditor saat ini dan kedepan telah dibahas dalam konferensi nasional bertemakan “Nurturing Agile Internal Auditors in Disruptive Times” yang di selenggarakan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA), dimana Presiden IIA Hari Setianto mengungkapkan, pada era global diperlukan seorang auditor agile. Dimana auditor ke depan bukan hanya melihat masa lalu, yang hanya menemukan selisih atau post audit, namun saat ini auditor juga harus bisa melihat bagaimana risiko kedepan, sehingga para mitranya bisa menghadapi dan mengelola risiko yang kemungkinan datang.
Dalam kesempatan tersebut Irjen Tommy juga menyampaikan apresiasinya kepada segenap pegawai yang telah bekerja keras dan solid, dimana posisi triwulan I 2019 ini sudah banyak capaian-capaian kinerja yang nyata telah kita capai, beberapa capaian tersebut sebagai berikut:
Mendasari capaian-capaian tersebut Irjen Tommy mengungkapkan, saat ini kita harus berupaya terus memberikan kontribusi nyata bagi Kementerian Perhubungan khususnya terkait akuntabilitas dan kinerja, siapa lagi yang mempunyai peran ini selain ITJEN, seluruh rekomendasi yang kita berikan harus konstruktif dan mempunyai dampak nyata mapupun nilai tambah bagi Kementerian Perhubungan, dengan begitu kehadiran APIP akan selalu dirindukan bagi mitra kerjanya. Rakornis ditutup oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal Bapak Ir. Imran Rasyid MBA, beliau menyampai kembali rasa bangga dan terimakasih bagi rekan-rekan ITJEN semua atas kerjasamanya selama ini, dan beliau berpesan untuk selalu menjaga kesolidan dan kinerja yang luar biasa ini, karena pada hakikatnya menjaga itu lebih sulit dari pada memperolehnya. (ZAR)