Dari arti sepintas, dapat kiranya dipahami bahwa continuous auditing ini sangat berguna bagi auditor untuk dapat melakukan identifikasi dan analisis apabila ada anomali dari perilaku bisnis atau transaksi yang direpresentasikan dalam data-data. Analisis itu dapat dilakukan dengan review trend serta melakukan test terhadap kontrol atas aktivitas atau proses bisnis yang berkaitan.
Sebagai contoh, anggaplah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) tertentu telah diperiksa oleh Tim Audit 6 bulan lalu. Karena lokasi UPT tersebut relatif jauh dan pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan pelaksanaan anggaran biasa-biasa saja, maka Tim Audit kemungkinan akan menjadwalkan kunjungan pemeriksaan berikutnya agak lama.
Tentu, kebijakan ini boleh saja. Akan tetapi akan lebih baik apabila Tim Audit memiliki metodologi yang baik melalui sistem otomasi untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya anomali dalam perkembangan bisnisnya. Kemudian menganalisis dan memastikan aspek logisnya.
Posted by ECSetyawan ([email protected])